Cursor bertabur bintang

Rabu, 11 Juni 2014

Contoh kisah pengalaman

    Contoh kisah pengalaman tentang hari pertama masuk sekolah di masa lalu :


Hari Pertama Masuk Sekolah

    Masih teringat pada waktu saya masih baru masuk ketingkat Smp. Pada waktu itu saya duduk di bangku saya, kelas baru saya terasa sepi karena tidak ada yang saling mengenal dan lingkungan sekolah baru saya juga terasa aneh. Di kepala saya hanya ternaung-naung ingatan sewaktu di Sd dulu, saya memiliki teman dan seorang sahabat yang selalu bersama saya, tapi sekarang kami berda di kelas yang berbeda begitu juga dengan beberapa teman Sd saya yang di terima di sekolah yang sama.
    Saya duduk sendiri pada waktu, tempat duduk saya berada di bangku nomor 2 dari belakang dan bangku saya berada di ujung kelas sebelah kanan. Di belakang saya duduk dua orang anak perempuan berjilbab yang sudah saling mengenal rupanya. Saya merasa iri pada mereka karena pada waktu itu tidak ada seorang pun yang saya kenal. Tak lama kemudian datang seorang guru, namanya Bu Jamirah. Dia adalah wali kelas saya pada waktu itu.
   Guru itu pun menjelaskan sesuatu yang tidak terlalu saya mengerti, yang saya ingat dari setiap perkataannya hanyalah pada saat dia menjelaskan bahwa di sekolah ini dia adalah guru BK. "Apa itu guru BK?", tanya saya dalam hati. Dia pun menjelasakan apa yang di maksud dengan guru BK seolah-olah dia sedang menjawab pertanyaan saya. Tak lama kemudian seseorang pun datang dan mengetuk pintu kelas saya. Guru wali saya pun mengijinkannya masuk, "Dia terlambat di hari pertamanya masuk sekolah?", kataku dalam hati. Dia pun menjelasakan alasan mengapa dia terlambat, katanya dia terlambat karena harus mencari namanya di daftar yang tertempel di setiap pintu kelas. Guru itu pun memaklumi dan menyuruhnya mencari tempat duduk. Dia pun duduk di sebelah ku karena hanya saya saja yang duduk sendiri pada waktu itu.
    Hari berganti hari, saya masih belum memiliki teman baru karena saya orangnya memang susah untuk bergaul. Kemudian di tempat duduk saya, tiba-tiba teringat beberapa hari yang lalu pada saat jam istirahat di hari pertama masuk sekolah saya bertemu dengan teman Sd ku saat saya berjalan menuju kantin terdekat. Namanya Wiwik, dia bertanya kepadaku tentang keadaanku pada saat itu karena dia bilang aku terlihat lesu sekali, aku menjawab dia "Tidak apa-apa", tetapi di dalam hatiku aku berkata "Bagaimana tidak lesu, tidak ada seorang pun yang aku kenal di kelasku dan tampaknya tidak ada seorang pun yang mau menjadi temanku". Dia pun berkata "Ooh, kalau begitu saya duluan yah!" katanya, kemudian dia melewati ku dan saya hanya tersenyum pada saat dia berpamitan denganku padahal saya masih ingin berbicara banyak dengannya. "Wiwik sudah punya teman baru" kataku dalam hati karena pada saat saya bertemu dengannya dia sedang berjalan dengan dua orang teman barunya.
    Kemudian semua ingatan saya itu buyar karena ada 2 orang datang ke tempat saya duduk untuk menagih uang kepada saya. "Uang apa?" tanyaku, "Sekarang saya adalah bendahara di kelas ini dan uang ini untuk dana kelas" jawabnya. "Ooh", kataku sambil memberikan selembar uang kepadanya, kemudian yang satunya lagi menanyakan namaku karena katanya dia adalah sekretaris di kelas jadi saya memberitahukan nama saya kepadanya, kemudian mereka berdua pergi tanpa berbasa-basi. "Sepertinya saya sudah melewatkan banyak hal saat saya terbaring sakit di rumah selama beberapa hari", pikirku lagi "Sepertinya tebakanku benar tidak ada orang yang mau menjadi temanku".
    Karena saya adalah seorang penderita rabun jauh jadi aku tidak dapat melihat apa pun dengan jelas dan parahnya lagi mulut saya rasanya terkunci jika saya sangat ingin berbicara dengan orang yang belum saya kenal. Nama teman bangku saya pun saya tidak tahu, saya pernah berusaha untuk membaca papan namanya tapi percuma saja karena saya tidak dapat melihat sesuatu yang jauh dengan baik tapi kalau tidak salah namanya itu Nursyahida karena saya mendengarnya pada saat guru mengabsen. Sampai pada suatu hari ada pada saat masuk seorang guru bahasa indonesia, dia ingin berkenalan dengan kita semua jadi dia menyuruh kita memperkenalkan diri kita. Beberapa orang sudah memprkenalkan dirinya secara berurutan dari bangku pertama sampai ke belakang. Pada saat giliranku, saya memperkenalkan namaku, dimana saya tinggal, kapan saya lahir dan saya lulusan dari sekolah mana. Semuanya itu saya lakukan dengan lancar "Semuanya berkat Tuhan", kataku dalam hati sambil tersenyum sendiri.
    Saat semua orang selesai, guru itu pun minta izin untuk keluar sebentar. Kemudian ada orang yang memanggilku dia bertanya di mana saya tinggal. Kemudian saya menjawab dengan jawaban yang seharusnya. Dia pun berkata "Saya juga tinggal di situ,  saya  orang baru di sana, baru 2 tahun saya tinggal di sana kalau kamu?". "Sudah 6 tahun", jawabku. "Sebentar kita pulang sama-sama ya!", "Saya juga tinggal di sana, kita bertiga nanti pulang sama-sama ya!", sambung seseorang yang mendengar percakapan kami tadi. Saya pun hanya mengangguk untuk menjawab ajakan mereka.
    Saat jam pulang tiba, saya pu  keluar dari kelas dan melihat mereka berdua menunggu saya di luar. Dalam perjalan pulang mereka memperkenalkan nama mereka yang satu namanya Ayu dan yang satu lagi namanya Irma. Setiap hari kami pulang bersama. Suatu hari saya sedang jalan ke kantin dengan sahabatku waktu Sd, namanya Winda. Saya sudah mengenalnya sejak kelas 4 Sd, kami bertemu saat di memanggilku dan karena saya mengenal suaranya jadi saya berpaling dan melihatnya. Wajahnya tidak nampak jelas di mataku karena mataku sudah rusak sejak kelas 6 dan Bapak saya juga belum punya waktu untuk membelikan kacamata untuk saya. Ya, akhir-akhir ini memang dia sedang sibuk sekali sampai-sampai Bapak sering pulang malam dan melanjutkan pekerjaannya di rumah walaupun tampaknya dia sangat lelah.
    Kami pun bercerita dengan leluasa, rasanya seperti sudah bertahun-tahun mulutku tertutup. Kami bercerita tentang pengalaman di kelas dan tentang kenangan kita sewaktu Sd, rasanya tidak ingin berhenti tapi dia harus segera ke kelasnya karena katanya ada urusan penting yang harus dia selesaikan. Saya pun merasa sepi lagi, saya berjalan melewati kelas-kelas dan menuju ke kelas saya, kemudia ada seseorang memanggil nama saya. Saya berpaling, tiba-tiba dia sudah ada di depan saya. Saya tidak mengenalnya sekalipun tapi dia mengenalku. "Apa kau masih mengingatku?", tanya orang itu. "Siapa?", tanyaku lagi. "Saya Revy, kita dulu teman satu TK!", jawabnya "Sudah lama kita tidak bertemu", sambungnya. Saya hanya menjawab "oh, iya", karena tidak ingin membuatnya kecewa. Sesampai di rumah saya pun berusaha untuk mengingat siapa Revy itu tapi saya tidak ingat sama sekali. Yang saya ingat hanya pada saat saya bertemu dengannya tadi. Dia mengikat rambutnya yang ikal dan panjangnya hampir sampai pantat, tinggi tubuhnya sekitar 5 cm dari bahuku dengan tubuhnya yang kurus dan dia juga adalah cewek tomboy sama sepertiku hanya saja dia sangat mudah untuk mencari teman.
    Saya menceritakan semuanya kepada mamaku pada waktu malam dan mamaku bilang Revy itu memang teman TKmu. Mamaku ingat kalau dia orangnya paling mencolok di antara yang lainnya karena dia itu cerewet dan lincah. Saya pun tertawa saat membayangkan Revy pada saat dia masih TK sesuai dengan gambaran yang mamaku berikan. Saat hari minggu tiba saya pergi ke gereja bersama keluarga ku, saat ibadah berlangsung saya melihat sekeliling dan saya melihat Revy, entah saya salah lihat atau apa, tapi saya yakin itu Revy. Saya menceritakan itu  semua kepada kakak saya, "Seolah-olah Revy itu ada dimana-mana!", kataku. Kakak ku pun tertawa karena mendengar hal itu, katanya "Kau tidak salah lihat, itu memang dia. Dia itu sepupunya Louis temanku dulu." Saya pun merasa tidak percaya saat kakakku berkata hal itu. Ternyata dia itu sepupunya Kak Louis. "Berarti dia juga sepupunya kak Acci karena mereka memiliki marga yang sama?". "Mungkin", sambung mamaku karena dia mendengar semua percakapan ku dengan kakakku.

    Sekian contohnya, maaf kalau kepanjangan karena contoh tersebut berdasarkan dari pengalaman dan hanya namanya yang diubah sedikit. Semoga bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar